Bahaya, 40% Pelamar Kerja Ditolak Ditahap Ini

Pada postingan sebelumnya kita telah membahas penyebab ditolak kerja ditempat yang kita lamar yang bisa kamu baca. Pada artikel tersebut ada 3 hal umum yang pasti dilakukan oleh seorang pencari kerja sehingga membuat dia mengalami kegagalan.

Nah untuk artikel kali ini kita akan melanjutkan pembahasan lanjutan dari artikel sebelumnya dimana di tahap ini hampir 40% pelamar kerja gagal atau ditolak kerja oleh perusahaan/ instansi yang ia lamar.

Sedikit mengulas ulang kalau tahapan seleksi untuk mencari calon karyawan sebuah perusahaan akan terdiri dari beberapa tahap diantaranya yaitu :
  • Tahap seleksi Berkas
  • Tahap Tes Kemampuan Calon Karyawan
  • Tes Wawancara
  • Plus, Tahap Penandatanganan Kontrak

Namun kita sepakati dulu bahwa artikel ini hanya akan membahas kesalahan yang dilakukan pada proses seleksi berkas. Dan pembahasan untuk poin lainnya bisa dibaca pada artikel selanjutnya. Mengapa harus poin ini dulu yang dibahas?

Pasti kamu sudah paham kalau seleksi berkas adalah seleksi pertama dalam deretan sebuah penerimaan karyawan disebuah perusahaan atau instansi pemerintah, dimana tahap ini adalah tahap sekitar 40% pelamar akan gugur dan tidak bisa melanjutkan ke tahap seleksi selanjutnya.

Nah agar kamu bukan termasuk yang 40% tersebut alangkah baiknya jika mengetahui kesalahan yang dilakukan orang-orang tersebut dan kesalahan tersebut kita jadikan senjata untuk membuat berkas yang akan kita kirim memiliki nilai lebih dan sesuai permintaan pemilik lowongan.

Tahap Seleksi Berkas Nyatanya Membuat 40% Pelamar Kerja Gagal
sumber gambar : thebalancecareers

Sebelum itu Saya ingin bertanya kepada kalian, kira-kira jika ada lowongan pekerjaan berkas apa sajakah yang akan diminta oleh perusahaan sebagai syarat mendaftar? Pasti kita akan menjawab dengan beberapa berkas yang terdiri dari:

Surat Lamaran Kerja, Curriculum Vitae, Foto Diri/KTP/KK, Surat Keterangan (Sehat, Bebas Narkoba, SKCK), Sertifikat penghargaan dan pengalaman kerja. Yap, semua itu emang benar karena berkas-berkas tersebutlah yang mesti dibuat untuk mendaftar kerja.

Namun yang akan dijadikan pembahasan bukanlah daftar berkas itu sendiri melainkan apa yang membedakan berkas yang kita kirim dengan berkas yang orang lain kirim sehingga berkas kita memiliki nilai lebih dimata perekrut.

Berkas lamaran kerja milik kita akan beda dari yang lain jika kita melakukan dua pembeda ini : beda karena kesalahan, atau beda karena berkualitas alias professional.

Jika berkas kita beda karena kesalahan yang kita buat! Maka celaka lah, karena bisa pasti akan ditolak oleh perekrut. Namun jika berkas yang kita kirim berbeda dari pelamar lainnya karena dibuat professional maka beruntunglah, karena bisa pasti berkas akan di baca dengan seksama oleh perekrut dan ada kemungkinan besar akan lolos seleksi berkas.

Oke, kita akan bahas satu-persatu, dimulai dari kesalahan pembuatan berkas dulu baru membahas berkas yang dibuat professional.

#1, Gagal Ditahap Seleksi Berkas Karena Kesalahan Berkas

Berkas lamaran itu ada dua kelompok yaitu berkas yang bisa diedit atau dikembangkan seiring berjalannya waktu dan berkas yang tidak bisa dikembangkan sampai kapan pun dengan pengecualian. Lalu mana berkas yang tergolong yang bisa dikembangkaan dan yang tidak?

Berkas yang tidak bisa dikembangkan terdiri dari : Ijazah, Transkrip Nilai Akademik, Foto KTP, Surat rekomendasi, Sertifikat Penghargaan/Pelatihan.

Mengapa Saya mengategorikan berkas-berkas tersebut ke kelompok berkas yang tidak bisa di ubah. Logikanya sesederhana ini, ketika kamu lulus S1 dengan nilai IPK 3.08 maka sampai kapan pun IPK tidak akan bisa berubah kecuali kamu melanjutkan studi S2 dengan memperoleh IPK 4.00 Itu pun status yang tinggi adalah pendidikan terakhirnya sedangkan ijazah S1 akan tetap dengan status yang sama. Masuk akal bukan!

Ini juga berlaku untuk surat rekomendasi, Sertifikat Penghargaan/Pelatihan. Surat-surat itu akan bernilai sama sampai kapan pun.

Sedangkan berkas yang bisa dikembangkan seiring berjalannya waktu adalah berkas yang terupgrade sesuai kemampuan kamu, diantaranya : Curriculum Vitae, Surat lamaran kerja, Foto Diri.

Untuk CV, Surat Lamaran Kerja, Foto Diri akan terus berkembang sesuai dengan pengalaman dan skill yang kamu dapatkan selama berjalannya waktu. Kita analogikan seperti ini, ketika kamu lulus S1 tahun 2016 maka CV yang kamu buat mungkin hanya akan memiliki daftar pengalaman dan skill yang kamu dapat selama mengikuti kulia dan organisasi kampus.

Ketika berjalannya waktu maka CV yang kamu buat akan semakin kaya dengan penambahan pengalaman dan skill yang kamu dapat juga. Misalkan kamu membuat CV di tahun 2018, maka di CV akan tertulis keterangan skill dan pengalaman yang selama 2 tahun telah kamu dapat setelah kamu lulus kulia bukan!.

Nah disinilah letak kesalahannya, dimana banyak lulusan baru akan membuat CV dengan skill dan pengalaman yang minim. Mereka tidak menutupi kekurangan tersebut dengan hal lain yang bisa menambal kekurangan tersebut.

Padahal jika sedikit cerdas walaupun lulusan baru dengan minim pengalaman atau miskin skill bisa juga membuat CV dengan menonjolkan beberapa hal seperti mendisain CV yang menarik. Dengan desain CV yang menarik maka akan bisa menutupi kekurangan terkait skill, dan pengalaman kerja yang belum ada.

Kamu bisa membuat CV dengan desain yang menarik dengan menggunakan CorelDraw atau software desain lainnya, namun jika kamu tidak jago desain. Bisa memanfaatkan jasa pembuatan CV yang bertebaran di internet. Dulu saya pernah buat di salah satu jasa yang murah dan hasilnya sangat memuaskan. Jika kamu tertarik bisa klik link ini : jasa pembuatan CV murah.

Itu untuk CV. Bagaimana dengan surat lamaran kerja? Untuk bekas yang satu ini kita tidak boleh melakukan beberapa kesalahan dan asal dalam membuatnya. Jika dilakukan siap-siap tidak ada kabar terkait lowongan kerja yang kamu lamar.

Kesalahan surat lamaran kerja biasanya adanya tipo atau salah ketik/tulis, kotor, format tidak sesuai dengan instansi yang dilamar serta tidak menonjolkan kemampuan kamu. Oleh sebab itu usahakan buatlah surat lamaran dengan format yang mendekati permintaan perusahaan atau instansi yang kamu lamar.

Sedangkan untuk foto diri, kirimlah foto terbaru muka kamu jangan foto 2 tahun yang lalu. Mengapa? Setiap tahun muka setiap orang akan mengalami perubahan baik secara cepat atau lambat tergantung individu. Jika kamu mengirim foto lama dan lolos seleksi berkas maka file ini akan menjadi bahan pertanyaan oleh tim seleksi dan bisa jadi kamu akan dianggap edit menggunakan aplikasi pengedit foto.

Mungkin ini terlihat sepele, nemun akan mengurangi nilai profesionalitas kamu dimata perekrut dan kamu akan dicap orang yang tidak percaya diri karena mengedit foto sendiri untuk melamar kerja.

#2, Lolos Tahap Seleksi Berkas Berkat Profesionalitas Berkas

Kita sudah bahas panjang lebar diatas bagaimana kesalahan terkait berkas lamaran kerja yang bisa mengakibatkan ditolak kerja. Tidak adil jika Saya tidak menulis juga terkait berkas yang bisa meloloskan kita dalam tahan seleksi berkas ini.

Lalu bagaimana berkas yang professional itu bentuk dan isinya?. Karena Saya telah mengelompokan berkas lamaran kerja menjadi dua yang salah satunya untuk berkas professional yang terdiri dari CV, Surat lamaran, dan Foto pribadi maka kita akan membahas 3 berkas ini saja yang harus di buat se professional mungkin.

Surat Lamaran Kerja

Surat lamaran yang professional adalah surat yang sesuai dengan format yang diminta perusahaan, tidak banyak tipo dan mencantumkan skill yang berhubungan dengan posisi yang dilamar. Sebetulnya skill ini akan dimasukan ke CV namun tidak ada salahnya mencantumkan secara singkat dalam surat lamaran kerja sehingga punya nilai tambah dimata perekrut.

Oke karena setiap perusahaan anak memiliki format surat lamaran yang beda dan fleksibel untuk membuat surat kita bisa mencari di internet format yang mendekati bisa bertanya dengan Customer Suport perusahaan, sosial media perusahaan, dan mencari tahu dari karyawan perusahaan tersebut. Jika sudah mengetahui maka segeralah buat.

Ketika selesai membuat surat lamaran kerja usahakan periksa ulang kata-kata apakah masih terdapat tipo. Surat lamaran yang banyak tipo (salah pengejaan) terlihat tidak professional dan akan mengurangi nilai dimata perekrut. Mereka akan menganggap bahwa kamu merupakan pribadi yang tidak teliti. Pribadi yang tidak teliti pada beberapa perusahaan merupakan kelemahan individu yang tidak bisa ditolelir karena akan mengakibatkan perusahaan rugi. Nah, mangkanya periksa ulang lah surat yang telah kamu buat agar tidak ada tipo.

Untuk hal yang ketiga terkait memasukan skill atau pengalaman ke dalam surat patut dicoba apabila kamu saat ini sedang melamar kerja. Skill atau pengalaman ini masukan lah dalam bentuk list angka atau bullet.

Misalkan Saya akan melamar menjadi guru maka saya bisa mencantumkan pengalaman saya dalam hal mengajar sebelumnya. Lihat gambar di bawah ini:
Gambar

Dengan mencantumkan pengalaman tersebut maka bisa membuat HRD tertarik untuk lebih membaca CV kita karena telah memiliki pengalaman yang relevan dengan posisi yang kita lamar saat ini. Jika perekrut sudah tertarik maka ada kemungkinan besar akan lolos tahap selanjutnya.

Curriculum Vitae (CV)

Ada beberapa point dalam CV yang harus kita usahakan ada diantaranya yaitu: skill, pengalaman kerja yang relevan, proyek atau projek yang pernah dilakukan atau kita terlibat didalamnya, serta data pendukung lainnya seperti deskripsi diri, foto, hobi & minat, serta penghargaan atau sertifikasi pelatihan.

Itu dari segi isi curriculum vitae. Apakah hal itu saja sudah cukup? Ternyata belum!...CV yang baik adalah yang dibuat dengan isi dan ditambah desain yang professional.

Mendesain daftar riwayat hidup (CV) yang bagus akan menguntungkan dari segi psikologi juga. Coba pikirkan dan bayangkan kamu menjadi tim seleksi berkas dengan ribuan pendaftar maka kamu akan bergelut dengan ribuaan berkas CV bukan? Memeriksa banyak kertas itu membosankan ditambah lagi dengan membacanya satu persatu bisa membuat stress yang baca.

JIka berkas kamu di baca pada jam genting, jam 11.30 misalnya maka pada jam tersebut otak perekrut sudah lelah dan bisa jadi mengalami kekeliruan ketika membacanya. Ternyata kekeliruan ini bisa dikurangi jika CV yang kita buat berwarna dan memiliki desain yang fresh. Sehingga mata perekrut yang mungkin tadinya sudah mengantuk bisa melek lagi karena melihat CV kita. Bayangkan jika CV yang kamu buat hanya berwarna putih hitam dimana sama dengan ribuat lainnya bisa jadi ceritanya akan beda.

Agar tidak bingung coba perhatikan gambar di bawah ini dimana perbedaan CV yang dibuat professional dan biasa.


Nah gak ada salahnya bahkan wajib bagi kamu mendisain curriculum vitae dengan desain yang apik, menarik, dan bagus, serta professional sehingga bisa meningkatkan peluang meloloskan kamu ke tahap selanjutnya.

Tapi bagaimana jika saya tidak mahir menggunakan software desain untuk membuat CV? Seperti yang saya sebutkan diatas dimana kamu bisa memanfaatkan jasa pembuatan CV yang banyak bertebaran di internet da nada juga yang menampilkan hasil karyanya di instagram dan mematok harga yang murah. Jadi gak ada alasan untuk hal ini bukan. Lebih baik mengeluarkan uang puluhan ribu saja sehingga menghasilkan CV yang bagus dari pada kamu hanya membuat CV biasa-biasa dengan tampilan hitam putih yang bisa membuat mata orang yang membaca lelah.

Oke cukup panjang juga tulisan Saya kali ini mengenai penyebab 40% pelamar kerja ditolak baik karena kesalahan yang ia buat atau tidak tahunya ia akan keslahan tersebut. Semoga tulisan ini bisa menjawab masalah yang Kamu alami dan bisa menjadi acuan untuk memperbaiki berkas yang akan kamu kirim untuk melamar kerja hingga diterima, aamiin.

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca tulisan ini sampai akhir, jika dirasa bermanfaat silahkan share ke sosial media kamian sehingga lebih banyak lagi orang yang tahu. Karena berbagi itu bermanfaat. Salam.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »